Kan Betul Kan?

Kan betul kan? Saya benar-benar update (menggunakan bahasa yang baku, sebagai bukti saya jujur, bahwa saya benar-benar serius hari ini)—-> (aneh ga sih, masa kalimat dalam kurung lebih banyak daripada yang di luar kurung)

Buktinya saya hari ini telah mengupdate tiga tulisan dalam satu hari. Itu artinya saya benar-benar telah kembali. Jadi buat kamu yang merindukan aku, ini aku, peluk lah aku, ohhh, ini aku ahhhhh, yeahhh. Itu adalah ekspresi saya dan biasa dipakai sebagai yel-yel dalam sebuah perlombaan kelompok, jadi jangan porno ya pikirannya. Yel-yel itu berasal dari negara… wait-wait, kokjadi ngomongin yel-yel. Inikan lagi update blog aja.

Oke dah, karena saya makin ngelantur, sebaiknya saya mulai menghentikan sesuatu yang tadi saya lanjutkan. Baiklah kalau begitu. Selamat senyam-senyum ya pacar. I love you.

Udah lama banget

Hey, hey, udah lama banget ga ngulak-ngulik ne blog. Ini aja sebelum dikulak aku harus cuci dulu nih blog, soalnya udah banyak janurnya. Tapi gapapa deh, jamurnya juga jamur cinta. Heheehe…

 

Jujur gw bingung mau mulai dari mana, soalnya udah lama banget, jadinya kaku gitu deh. Tapi masa seorang keren kaya gw bisa kaku, kan ga mungkin banget. Iya kan. Tapi pastinya mungkin ga mungkin gw harus mulai update blog ini lagi. Nah ini gw mulai update. Oke semuanya, saya udah update lagi kan? Oke kalau begitu udah dulu ya. Yang penting udah apdet….

Ada Udang di Balik Kapal Selam

Pasti semuanya udah baca tulisan sebelumnya yang berjudul kapal selam. Kalau belum mendingan baca dulu deh, biar bisa lanjut cari udang di kapal selam kita.

Nah kalo udah baca bolehlah kita menumpang mandi sambil baca tulisan selanjutnya yang berjudul di atas.

Jadi peristiwa kapal selam itu sampai sekarang bikin aku berpikir apa benar kamu benar-benar dalam keadaan benar sedang tidak pegang hape karena ngobrol sama mama. Apa seharian gitu? Secara kamu orang yang selalu sibuk dengan alat komunikasi tersebut. Aku sempat kepikiran,

Tapi ga mau negatif thinking, karena aku adalah orang yang positif buat kamu. Sumpajh ini bahasa keren banget ya.

Aku berpikir kalo kamu sebenarnya emang lagi membatasi diri dengan orang-orang banyak. Aku merasa kamu sedang ada masalah di dalam rumah yang kamu tidak bisa cerita sama siapapun, bahkan termasuk aku, pangeran mu oh tuan putriku yang selalu ada di jendela istanaku tuk memperhatikan bunga-bunga pagi yang menari untukmu. (Kata-kata ini diambil dari toko besi yang ada di  sebelah rumah, ada yang mau pesan?)

Aku mencoba membatasi ruang gerak pikiranku untuk tidak membuatmu merasa tidak nyaman, karena itu aku tak memaksa mencari tahu, ketika aku tanya apakah kau oke dan kau jawab oke. Aku cuman bilang, dalam keadaanmu yang oke itu, apa yang bisa aku lakukan untukmu? Kamu juga tetap bilang tak ada, maka itu artinya aku tahu bahwa kau ingin itu tetap ada dalam kamar jiwamu, paling tidak untuk sementara ini. (Bagi yang mau tahu kamar jiwa silahkan menghubungi saya, nanti saya kasih tarif per jamnya)

Ah, tapi itu semua kan hanya analisa ku saja. Aku berharap saja bahwa kau memang sedang tidak cek hape dan memang sedang tidak ingin saja dan bukan karena sebuah masalah. Lagi pula kau berhak menyimpannya walaupun memang aku ingin sekedar mengetahuinya. Tapi sekali lagi ini hanya analisa. Mana mungkin bisa melihat sesuatu yang kau sembunyikan berdasarkan analisa dan sekedar bicara sejenak saja tanpa melihat mata dan wajahmu. Itu bahkan jauh lebih sulit daripada melihat udang di balik kapal selam, atau mungkin ada yang bisa?

Kapal Selam

Hari itu, tepatnya minggu, 1 Agustus 2010 aku benar-benar panik (oh tidak(dengan muka panik)/bayangin sendiri)

Kamu benar-benar hilang dari permukaan, ga keliatan di facebook, ga keliatan di twitter juga. Aku sms ga dibales, aku telepon ga aktif. semua kemungkinan yang bikin itu semua terjadi ada dalam kepala aku. Mulai dari HP kecebur comberan, di dalam rumah ada dangdutan dan kamu jadi bintang utamanya, rumah kemalingan kembang, sampe genteng rumah kamu bocor dan jadinya kamu lagi benerin genteng seharian. Pastinya banyak alasan yang ga masuk akal yang ga bisa aku terima pake nalar dan logika. Terlebih emang ga ada penjelasan logika yang aku dapet dari kamu.

Dari pagi sampe malam aku masih santai menunggu kabar, sambil ngelirik-lirik hape berharap ada gambar amplopnya di layar. Beberapa kali amplopnya nongol, tapi pengirimnya bukan orang lemot yang aku harap, langsung aja amplopnya aku lipet lagi. Semakin malam aku semakin terguncang jiwanya, hapa kanan kiri aku pegang pake kedua tangan (ya iyalah masa kanan kiri pake satu tangan) (ini adalah wujud guncangan itu)

Mondar mandir di depan rumah orang kaya bapak-bapak nungguin anak pertamanya. Bahkan sampai-sampai yang punya rumah keluar dan menawarkan toilet, dikira aku mau beli toiletnya kali ya. Aku bilang aja maaf saya punya tiga di rumah, eh dia bilang “saya kira mundar-mandir kebelet”. Karena takut dibilang kebelet, aku ga jadi mondar-mandir tapi lompat jongkok. Eh ternyata yang kecarian kaya aku ada banyak, buktinya anak-anak kecil ngikutin aku lompat jongkok sambil ketawa-ketiwi. Sepertinya mereka juga nunggu kabar sambil lirik-lirak hapenya ada gambar amplopnya apa nggak.

Tiba pukul sembilan malam kalau tidak salah, kalau tidak salah juga pukul sepuluh, atau mungkin kalau salah jam sebelas malam, kegelisahan aku semakin tinggi. Bukan karena kangen, tapi karena kecarian aja /Mulai gengsi\. Dalam keadaan seperti itu aku seperi perahu kecil di atas permukaan laut yang tidak memiliki radar namun berusaha mencari tahu kabar dari kapal selam kesayangannya. Bagaimana mungkin? Membaca saja sulit. *loh kok*

Aku berniat menghampiri rumahmu di daerah sana, karena aku sekarang sedang di sini. Sekedar lewat depan rumah dan memastikan apakah rumah kamu kebanjiran apa tidak. Kalo kebanjiran kan aku bisa menyamar jadi tim SAR dan masuk ke dalam rumah kamu, ketemu kamu terus tanya deh kenapa sms aku ga dibales n kenapa hp ga aktif.

Sebelum ide brilian itu aku jalankan rencananya aku mau kasih kabar dulu ke kamu kalo aku mau ke rumah kamu. Biar kamu siap-siap dandan gitu. Nah pas aku telepon eh ternyata hapenya kamu udah aktif dan diangkat pula. Senangnya hatiku.<—- ini bahasa apa ya, kok kaya pernah denger gitu.

Ternyata seharian hape kamu ga dikeluarin dari tas dan kamu ga cek, terus sms yang aku kirim dari pagi, siang, sore baru masuk malem. Ahhhhh, semuanya gara-gara masalah komunikasi. Sejak kamu angtkat telepon malam itu aku lebih tenang dan ga jadi nyamar jadi tim SAR karena ternyata rumah kamu juga ga kebanjiran, bayangin kalo aku masuk rumah kamu pake kostum tim SAR, keren yak…

Kangen banget

Eh, pacar, hari ini hari senin (penting ga sih ngomongin hari). Iya hari ini hari senin, tepatnya tanggal 26 Juli 2010. Emang sih, nggak ada hubungannya hari ini sama apa yang bakal aku tulis. Cuman sengaja aja nyebutin hari, sapa tahu kamu lupa gitu, ya pengaruh kelemotan yang nempel kaya tato permanen kan. Apalagi hari ini kamu begadang sampe pagi (ga takut diomelin bang oma ya), tentunya otak agak kesulitan bekerja kan. hahaha…

Cuman mau bilang kangen, itu aja.

Nah inti dari posting hari ini tertuang dalam kalimat yang tulisannya seperti rumput ketiup agin (miring). Mungkin pengantar dan penutupnya jauh lebih banyak dari isinya. Tapi aku emang sengaja nulis inti tulisannya sedikit, biar kamu ngerti, karena kalo aku bikin panjang-panjang takut kamu malah nggak ngerti inti dari posting hari ini. Jadi harap maklum dengan kemaklumanku terhadap lemotmu. Wah nemu kata-kata baru ne. Ayeeii…

Kronologis Gagal Nembak (Sebuah Trilogi)

Huhhhhh… Menarik nafas yang dalam sambil menempelkan jari-jemari di keyboard komputerku. Akhirnya aku kembali setelah cukup lama menghilang dalam kegelapan yang menyilaukan. Ahaha. Apa kata-kata di atas bisa diterima sebagai awal yang baik dalam membuka post baru. Soalnya dah lama banget, ga posting tentang kamu iev. Tapi aku kembali kan, semoga aku tetap ada, dan ga ilang lagi.

Mungkin hilangnya aku ada hubungan dengan suasana hati yang gila dan kacau kemarin-kemarin. Tapi sekarang udah ga lagi, karena sekarang udah lebih kacau. Tiap hari aku tambah kacau, tapi tiap hari juga aku harus berpura-pura semakin baik. Hidup dengan topeng yang selalu menempel aku pikir bisa kasih kelegaan, ternyata tidak. Apa yang aku pikirkan salah, malah sebaliknya yang aku rasa. NYESEK. Ini semua karena, weits…… Stop, kenapa aku nyerocos terus ya. Aku harus cerita dari awal semua.

Ini semua terjadi sewaktu Kawan-kawan FISIPOL mengadakan makrab bersama di Puncak pada tanggal 14-16 Mei kemarin. Semua berjalan apa adanya, dan kita semua have fun. Pada setiap kesempatan teman-teman selalu mengejak dan mencerca (bahasanya baku banget, bisa salah paham) maksudnya ngecengin kalo aku harus nembak kamu. Mereka kayanya ga tahu kalo aku juga pengen ngelakuin itu, tapi kayanya kepala aku ditimpa besi berat yang bikin aku susah mikir dan susah gerak. Apa lagi mau nembak. Oya sebelumnya aku mau bilang di sini nembak itu maksudnya mengungkapkan, mengungkapkan maksudnya menyatakan, menyatakan maksudnya memberi tahu, memberi tahu isi hati yang cinta mati sama dia.

Detik berjalan, menit berlalu, jam berputar, dan hari berganti. Pada malam kedua aku berencana mengungkapkannya. Kita duduk dan berbaring di pinggir kolam renang. Bernyanyi dan menatap langit. Aku pikir itu moment yang cukup sempurna untuk mengungkapkan isi hati.aku siapkan nafasku naik turun dan mengatur mentalku, eh kebalik, maksudnya mempersiapkan mental dan mengatur nafasku yang udah naik turun. Untuk aku dah sikat gigi, jadi ga ketauan baunya.

Tiba waktunya aku mau ngucapin aku ngerasa momentnya ga pas. Banyak orang di sekitar kita, padahal sih karena aku tengsin dan deg-degan. Aku seperti menunda-nunda apa yang ada dalam hati aku. Terlebih saat-saat seperti itu hati dan lidah seperti musuhan. Ga mau kordinasi dengan baik. aku semakin deg-degan dan semakin gila. Sampe akhirnya kamu masuk ke dalam vila meninggalkan aku. AH, GAGAL LAGI.

Aku ga mau menyerah sampe di situ aku siapkan strategi berikutnya agar bisa punya waktu untuk mengungkapkan padamu. Aku sms dan minta kamu ketemu. Aku harap kita bisa janjian kaya jamannya opa oma, yang janjian ppake surat terus ketemu di belakang vila gitu. Aku menunggu kamu di belakang vila terus ketemu semut merah dan malu pada semut merah yang bertanya sedang apa.

Ternyata eh ternyata kamu ga bales sms aku. Aku pikir kamu belum buka hape, atau emang dah tahu maksud dan tujuanku di balik batu, eh di balik sms itu. Aku semakin gundah dan terus berhayal ribuan penyebab sms aku ga kamu bales. Sampe akhirnya aku ketiduran dan terbangun dengan melompat lalu terkaget karena aku punya rencana malam ini. Aku lihat jam, dan syukurlah karena aku tidur cuman satu jam. Aku bergegas membuka hape, dan ternyata belum juga ada balasmu. Aku berhayal lagi cari tahu kenapa kamu ga bales sms aku. Kelamaan berhayal aku semakin tidak sabar, akhirnya aku putuskan untuk mencarimu dan langsung meminta waktu. Aku berputar berkeliling vila dan mencari kamu dimana sambil bernyanyi dengan siapa terus bilang dalam hati sekarang berbuat apa.

Akhirnya aku lihat kamu lagi di bale-bale, tapi rame banget. Aku bingung lagi dan deg-degan lagi. AH GAGAL LAGI kayanya. Tapi ga sampe di situ aku tunggu moment yang tepat. Mundar-mandir cari peluang kaya suami yang lagi nunggu anak pertamanya lahir. Peluang itu sudah ada, tapi kamu ga sendiri dan deg-degannya semakin gila. Kelamaan nunggu malam semakin larut. eh kamunya juga kaya menghindar dari orbit aku. Sepertinya kamu tahu maksudku dan tidak mau aku mengutarakannya. Aku semakin down. Tapi tetap harus bulat tekad ku. Lama menunggu aku lihat kamu dah tidur di sofa. Rencana baru timbul, yaitu dengan menunggu kamu dari sebuah pojokan dan berharap kamu terbangun mau ke kamar mandi baru aku cegat dan ajak ngomong.

Aha, aku emang brilian, rencana itu tampaknya semakin mantap dan siap dituangkan dalam cawan tindakan. Aku Nunggu kamu dari tempat yang bisa pandang kamu sambil sesekali mundar-mandir dekat kamu. Ternyata kamu dilihat dari deket waktu tidur emang keliatan lemot ya. Tidur dalam keadaan seperti ga mikir apapun. (lah emang orang tidur ga mikir ya? oke untuk hal ini aku yang lemot).

Waktu berlalu tapi kamu ga kebelet juga. Aku masih nunggu sambil dengerin lagu peter pan. Eh kamu ga bangun juga. Sempet sih kepikiran ide jahat untuk teriak di ruangan sambil pura-pura tidur, jadi orang-orang pada bangun dan pikir aku lagi ngigo. Jadinya kan kamu bangun tuh. Tapi rencana itu sangatlah bodoh, karena semua orang bisa aja bangun dan vila dipenuhi orang yang pada betekarena ngigo ku. Ah, habis akal, malah kamu ga bangun-bangun lagi. Tapi Aku masih nunggu dan terus nunggu. Bahkan jam udah pukul tiga pagi.

Ide jahat yang lain timbul. Yaitu minta nyamuk untuk berkoalisi. Caranya adalah mencari nyamuk yang suaranya paling jelek untuk terbang di telinga kamu sambil nyanyi ala underground. Eh sebelum aku ajak nyamuk koalisi, ada nyamuk yang sepertinya inisiatif duluan. Aku seneng aja, berharap kali ini si nyamuk berhasil bikin kamu bangun. Tapi kayanya si nyamuk bukan cuman mau nyanyi tapi sekaligus cari makan. Dia mulai hinggap di tubuh kamu dan bersiap menyerang. Wah ini tidak bisa dibiarkan, aku segera meluncur dan mengusir si nyamuk.

Si nyamuk kaget, terus lompat, eh kepleeset. Kayanya dia kesel banget, dia teriak n maki saya pake bahasa nyamuk yang ga berpendidikan. Aku ajak berantem, eh dia kabur sambil mengacungkan jari tengah (ada yang tahu jari tengah nyamuk dimananya, terus tangan nyamuk itu ada berapa, dan setiap tangan ada berapa jari). Aku terprovokasi, aku kejer tuh nyamuk, dia kabur lewat belakang, aku kejer terus, dia berhasil lolos ke arah dapur. Dia ngeledek dengan muka paling menjengkelkan terus joged-joged alatrio dangdut. Sialan, kesel banget, gw tandain tuh nyamuk, gw hapal banget mukanya yang mancung tapi nyebelin. Awas aja kalo ketemu gw kurung di dalam botol terus cuman gw kasih air ketek di dalamnya. Biar ga ngisep darah tapi minum air ketek aja terus-terusan.

Tuh kan jadi ngomongin nyamuk. Sakin keselnya negh, gw kebawa suasana. Oke kembali ke topik. Karena si nyamuk tadi aku jadi takut kamu diganggu lagi. Aku ga mau ada yang nyakitin kamu iev, termasuk nyamuk. Aku lihat kamu juga kayanya kedinginan. Maka aku harus lindungi kamu dari nyamuk dan dingin. Tapi gimana caranya, kalo aku duduk di samping kamu yang lagi tidur dan jagain kamu, kamu bisa kebangun dan teriak bahkan gampar aku karena bisa aja kamu mikirnya aku mau macem-macem (satu macem aja susah dei).

Aku jahat lagi, aku colong aja selimutnya temen aku yang tinggi gede dan item itu. Eh dia kebangun, ngamuk-ngamuk. Tapi aku bilang aja kalo aku kedinginan n butuh selimut. Kayanya alasan itu cukup berhasil, aku berhasli dapetin selimut itu, walaupun nanti pagi bersiap menahan pukulan dari kepalan tangannya yang besar itu kalau sampe aku ketahuan ambil selimutnya buat kamu.

Setelah aku dapetin selimut dan aku selimutin kamu tanpa kamu harus bangun. Aku nunggu lagi berharap kamu bangun dan mau ke toilet. Tapi sampe jam setengah lima kamu ga bangun juga. Wah panjang begadangku  malam ini. Aku tunggu lagi sampe jam lima berharap kamu bangun, eh ternyata ga juga. Malah yang bangun beberapa orang panita yang bersiap untguk acara pagi. Jam lima lewat semakin banyak yang bangun, dan itu artinya planing nembak pasti gagal. AH GAGAL LAGI. Karena justru yang aku tunggu kan dimana cuman kita yang bicara tentang cinta, Asssyyyikkkk….

Itu artinya planing nembak gagal sampe hari terakhir kita makrab. Karena siangnya kita harus balik ke Jakarta dengan yang lain. Waduh gimana ya. Tapi aku belum menyerah, aku masih punya waktu sampe siang, bahkan beberapa menit sebelum pulang nanti. Aku pun menyiapkan rencana baru. Rencana ini adalah yang paling top, dari semua rencana di atas, dan pasti terealisasi nantinya. Aku semangat bersiap. Tapi karena tulisan ini dah kepanjangan, rencana aku sekaligus penerapan nembak kamu itu aku tuang dalam tulisan aku berikutnya yang berjudul “Best Plan, Best Skenario, Perfect Moment”.

Sabar ya.

Serius deh, Aku kangen banget sama kamu

Judul itu sudah benar-benar memberi makna yang sangat jelas bukan? Ya, Saya benar-benar kangen anda. Tahu kenapa? Karena kita dah beberapa hari ga ketemu. Bayangin deh………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………………

###########################################
########################################****
*************************************************************
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
………………………………………………………………………………………………..

(arti lambang diatas tidak ada, cuman mau kasih kamu kesempatan buat ngebayangin aja)

Iya, maksud aku kamu bayangin aja, kita baru ketemu aja aq langsung kangen sama kamu, gimana rasanya ga ketemu beberapa hari, wah rasanya pasti seperti gado-gado pake cabe sekilo terus ga ada air putih. Hmmmmm, bikin gelisah, garuk-garuk kepala terus liat kanan liat kiri berharap ada tukang air putih lewat. Kamu bayangin kan rasanya? ………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………………………………

Udah ah jangan lama-lama ngebayanginnya. Pastinya aku kangen kamu. Ditambah kemarin(10/4) turun hujan, tapi kita ga bareng. Wah siksaannya tambah berat. Kalo ini rasanya kaya makan gado-gado, cabenya sekilo, terus cabe rawit satu ons, ditambah dua sendok teh merica bubuk. Pasti tambah garuk-garuk kepala n kelojotan pstinya.

Inti dari cerita ini adalah, Dei aku kangen kamu.

Apa aja buleh

Aku kayanya dah lama ga update blog ini. Blog yang isinya semua tentang kamu. Udah banyak peristiwa yang kita jual, maksudnya jualani, eh jalani. Dari yang waktu kamu ilang ga ada kabar, sampe kita ketemu dan seru2an lagi. Wah manis asam asin rame rasanya.

Pastinya hari ini (7/5) tepatnya pukul 13.00 tadi. Kita jalan bareng lagi, nonton film “akibat bebas bergaul” eh akibat pergaulan bebas maksudnya. Itu film bikin kita semua ketawa seru di dalam bioskop. Apalagi dalam film itu ada kata luv u dfengan gaya yang biasa aku lakukan. Wah saya jadi trend seter. Hahaha. Senangnya sehari bersama kamu lagi. Semoga besok kita bisa punya cerita lagi ya.

Oh iya, aku juga senang barusan bisa antar kamu ke rumah chika yang di daerah cawang. Pokoknya hari ini seru dah.

Luv u dei…

Masa Lalu mu

Sepertinya kamu susah bgt lepas dari masa lalu mu…

hari ini aku lihat status kamu yangf bilang pengaruh masa lalumu begitu besar…

Kamu ga bilang itu apa, tapi aku sih berharapnya itu bukan si crab..hehehe..Aku cuman mau nyanyi lagunya James morrison yang Better Man…

Liriknya begini…

There was a time
I had nothing to give
I needed shelter from the storm I was in
And when it all got too heavy
You carried my weight
And I want to hold you
And I want to say

That you are all that I need
For you, I give my soul to keep
You see me, love me
Just the way I am
For you I am a better man
I said you are the reason
For everything that I do
I’d be lost, so lost, without you

Under the stars
At the edge of the sea
There’s no one around
No one but you and me
We’d talk for hours
As time drifts away
I could stay here for ever
And hold you this way…

Okee…

Berputar-putar lihat-lihat lampu-lampu

Kemarin, tepatnya pukul lima sore, orang kantor bikin naik darah. Mencari-cari kesalahan yang sebenarnya kesalahan. Mungkin saya yang sedang sensi atau anda memang tidak senang dengan saya pak. Silahkan berikan alasan kalau memang ada masalah dengan saya. Saya terima. Mau adu pukul, boleh, tapi kasihan anda yang jauhlebih tua dari saya. Pokoknya anda benar-benar membuat saya naik darah. Ah ngapain juga ngomongin dia. Ga penting.

Justru yang mau dibahas di sini adalah bahwa kamu bocah lemot, telah berhasil menghilangkan emosi dan mood aku yang rusak dari kantor. Jadi karena kita menghabiskan waktu berjam-jam untuk berputar-putar keliling Jakarta (cuman untuk lihat lampu dan sebenarnya ga penting), emosi saya hilang total. Malah yang ada kamu bikin aku heppy…Heppy metal…

(Heppy metal: Heppy = Senang, Metal=Besi, artinya besi yang senang)

Karena saya emosi, muka saya keras kaya besi, gitu…

Kita mengendarai katak hijau ,mulai dari cawang, kampun melayu, menteng, taman lembang, taman surapati, monas, tugu tani, cikini, ga berhenti-berhenti. Banyak tempat yang bagus untuk berhenti dan poto-poto, kamu ga mau berhenti, giliran diajak berhenti di atas jalan layang rawa sari baru mau berhenti, ckckcckckc, dasar bocah lemot…

Setelah dari jalan layang kita ke arah rumah kamu, tapi bukannya pulang, kita malah muter-muter di daerah cipinang. Sampai akhirnya aku yang ajak kamu pulang soalnya haris sudah larut malam dan pasti si hari itu juga dicariin sama om heru, karena istrinya om heru, tante hera pasti khawatir bukan kepayang.

Ternyata kamu belum mau pulang, terpaksa aku nyanyi kamu harus cepat pulang (walau hanya dalam hati).

Sampe di rumah kamu, kita ngobrol-ngobrol dan saling serang-serang (pasti jauh dari tangerang-tangerang). Singkat cerita, pokoknya aku heppy dan ibet (ilang bete) karena jalan sama kamu. Thanks ya lemot.

Oiya, jangan lupa sama patung cari cacing ya…hehehe…